Tokoh Marvel Siapa Saja
Relevansi Teori Ekonomi Klasik di Era Modern
Grameds, meskipun teori ekonomi klasik dikembangkan pada abad ke-18 dan ke-19, masih memiliki relevansi yang signifikan di era modern. Banyak prinsip dan konsep yang diperkenalkan oleh tokoh-tokoh ekonomi klasik tetap menjadi dasar dari banyak analisis ekonomi dan kebijakan saat ini. Berikut adalah beberapa aspek di mana teori ekonomi klasik masih relevan di era modern:
Konsep pasar bebas yang diperkenalkan oleh ekonomi klasik masih menjadi pilar utama dalam banyak ekonomi di seluruh dunia. Ide bahwa pasar yang beroperasi dengan sedikit campur tangan pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya secara efisien tetap menjadi dasar dalam kebijakan ekonomi modern, terutama di negara-negara dengan sistem ekonomi kapitalis.
Silsilah Pandawa Lima
Pandawa Lima merupakan sebutan bagi lima anak Prabu Pandu. Dari pernikahan Prabu Pandu dan Dewi Kunthi lahir 3 orang anak bernama Yudhistira, Bima, dan Arjuna. Sementara itu, Nakula dan Sadewa adalah putra kembar Prabu Pandu dan Dewi Madrim.
Sebagai anak sulung dalam keluarga Pandawa, Yudhistira memiliki sejumlah kelebihan jika dibandingkan dengan saudaranya. Kelebihan-kelebihan tersebut berupa sifat dan karakter Yudhistira yang menyerupai Batara Darma yakni berperilaku adil, jujur, dan menjadi tokoh yang paling baik atau berdarah putih.
Bahkan ketika menjadi Raja ia tidak mengenakan pakaian yang berlebihan dan justru berpenampilan sederhana serta lebih mengutamakan kepentingan rakyatnya. Oleh sebab itu, ia memperoleh penghargaan dari para dewa atas kejujuran dan perilaku adilnya itu.
Terlepas dari kelebihan dan pembangunan karakter Yudistira yang dikenal sebagai figur yang baik, namun ternyata ia juga memiliki kelemahan atau kekurangan yakni gemar berjudi (bermain dadu) karena kelemahannya ini lah ia dan para Pandawa lainnya pernah terjebak dalam perangkap Kurawa untuk bermain dadu dan mengakibatkan Pandawa kehilangan Drupadi, harta benda, dan bahkan hidup menderita selama 13 tahun di pembuangan.
Adapun Senjata yang dimiliki oleh Yudhistira adalah sebagai berikut:
Sementara itu, Yudhistira juga dikenal dengan nama lainnya berikut ini:
Bima memiliki kelebihan dalam melakukan pengelolaan tubuh, sehingga ia memiliki kekuatan jasmani yang luar biasa. Jika dibandingkan dengan para Pandawa lainnya maka Bima merupakan tokoh yang memiliki tubuh terkuat. Selain itu, Bima juga memiliki sejumlah senjata mematikan yang dapat menghancurkan musuh dengan mudah seperti Gada Rujakpala.
Bahkan, Bima juga memiliki beberapa anugerah yang diberikan oleh para Dewata di antaranya: Kampuh/kain Poleng Bintuluaji, Gelang Candrakirana, Kalung Nagasasra, Sumping Surengpati, dan Pudak Jarot Asem.
Berikut ini daftar senjata yang dimiliki Bima:
Bima juga dikenal dengan nama lain sebagai berikut:
Putra Pandu Ke-3 ini diberkati kondisi fisik dan wajah yang tampan, sehingga banyak yang suka terhadapnya. Bahkan, dalam sejumlah catatan Arjuna memiliki 16 istri.
Selain memiliki wajah yang rupawan, Arjuna juga merupakan titisan Dewa Wisnu dan memiliki karakter yang baik serta suka berpuasa atau bertapa. Kemudian, Arjuna juga memiliki keahlian dalam memanah, berperang, dan memiliki kecerdasan di atas rata-rata serta dinobatkan sebagai raja di Kahyangan bergelar Prabu Karitin.
Kekurangan Arjuna adalah masih memiliki sifat sombong. Hal itu terlihat ketika ia menolak tantangan dari Karna untuk beradu kepandaian dengannya, namun ditolak oleh Arjuna karena menganggap dirinya memiliki kedudukan yang lebih tinggi, sehingga tidak layak apabila beradu dengan seorang Karna.
Tak berbeda dari kedua kakaknya, Arjuna juga memiliki sederet senjata berikut ini:
Arjuna juga dikenal dengan beberapa nama lain berikut ini:
Nakula merupakan putra Prabu Pandu dan Dewi Madrim. Ia memiliki kelebihan dalam memelihara binatang seperti sapi dan kuda. Ia juga mahir dalam mengendarai dan mengendalikan kuda serta memainkan pedang. Selain itu Nakula memiliki karakter yang baik, jujur, setia, dan taat.
Namun, sifatnya yang terlalu penurut terutama dengan Yudistira itu justru membuat Nakula tidak bisa menolong dengan memberikan saran maupun masukan kala Yudhistira terjebak dalam permainan dadu dengan para Kurawa.
Sadewa dikenal sebagai sosok yang mahir dalam melakukan perhitungan rasi-rasi bintang, bahkan ia dapat mengetahui masa depan seseorang. Kemudian, ia juga mampu memelihara binatang tunggangan dengan baik seperti sapi dan kuda. Selanjutnya ia juga mahir dalam menggunakan senjata panah dan lembing.
Adapun senjata yang dikenal dimiliki oleh Sadewa adalah Aji Purnamajati. Sadewa juga dikenal dengan nama lain Tangsen.
Demikian penjelasan lengkap mengenai tokoh-tokoh Pandawa Lima lengkap dengan silsilah, nama lain, hingga senjata yang dimilikinya.
Artikel ini ditulis oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Bobo.id - Indonesia merupakan salah satu daerah yang menjadi tujuan penjelajahan samudra.
Pada akhir abad ke-15, bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda melakukan penjelajahan samudra dengan tujuan imperialisme dan kolonialisme.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, imperialisme adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar.
Sementara kolonialisme adalah paham tentang penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara itu.
Jadi, tujuan utama penjelajahan samudra yaitu untuk mencari rempah-rempah dan memperluas kekuasaan negara-negara tertentu.
Bangsa Eropa yang pertama berhasil melaksanakan penjelajahan samudra yaitu Portugis.
Pada pelajaran IPS, kita akan belajar mengenal tokoh penjelajah samudra yang berasal dari Portugis.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan di atas dari penjelasan berikut ini!
Hukum Penawaran dan Permintaan
Menurut teori ini, penawaran dan permintaan merupakan penentu utama harga dan kuantitas barang di pasar. Jika permintaan naik, harga akan naik, mendorong produsen untuk meningkatkan produksi, dan sebaliknya.
Peran Minimal Pemerintah
Dalam pandangan ekonomi klasik, peran pemerintah sebaiknya dibatasi pada penegakan hukum, menjaga ketertiban, dan melindungi hak milik. Pemerintah sebaiknya tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan ekonomi seperti menentukan harga atau memonopoli pasar.
David Ricardo (1772-1823)
David Ricardo, karya utamanya “Principles of Political Economy and Taxation” pada tahun 1817. Kontribusi dan teori lainnya seperti Teori Keunggulan Komparatif, Teori Distribusi dan Hukum Keuntungan yang Menurun.
Teori Keunggulan Komparatif menunjukkan bahwa bahkan jika suatu negara lebih efisien dalam memproduksi semua barang dibanding negara lain, perdagangan internasional tetap menguntungkan jika masing-masing negara mengkhususkan diri pada barang yang dapat diproduksi dengan biaya relatif lebih rendah. Ini menjelaskan manfaat perdagangan internasional dan spesialisasi.
Teori Distribusi dari Ricardo mempelajari bagaimana pendapatan ekonomi dibagi antara tanah, tenaga kerja, dan modal, dengan fokus pada dampak dari pertumbuhan populasi dan akumulasi modal terhadap distribusi pendapatan.
Sedangkan Hukum Keuntungan yang Menurun mengamati bahwa penambahan input dalam jumlah yang tetap akan menghasilkan tambahan output yang semakin menurun, terutama dalam konteks penggunaan lahan pertanian.
Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif dari David Ricardo masih digunakan untuk menjelaskan dan membenarkan perdagangan internasional. Negara-negara terus memanfaatkan keunggulan relatif mereka dalam memproduksi barang dan jasa tertentu, mendorong globalisasi dan pertumbuhan ekonomi lintas batas.
Secara keseluruhan, teori ekonomi klasik memberikan kerangka kerja yang kuat untuk memahami dinamika pasar dan dasar bagi banyak kebijakan ekonomi di era modern. Meskipun telah terjadi banyak perubahan dan perkembangan dalam ilmu ekonomi, prinsip-prinsip dasar dari teori klasik terus menjadi bagian penting dalam analisis dan praktik ekonomi saat ini.
Nah Grameds, kita telah menjelajahi teori ekonomi klasik, sebuah fondasi penting dalam ilmu ekonomi modern. Meski lahir di masa lampau, konsep-konsepnya masih relevan dan mempengaruhi kebijakan ekonomi hingga kini. Memahami teori ini bukan hanya menambah wawasan, tapi juga membuka mata kita akan dinamika pasar, penciptaan kekayaan, dan perjalanan suatu bangsa menuju kemakmuran. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah semangat belajar kamu ya! Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!
Gramin juga sudah menyiapkan buku-buku terkait di bawah ini, lho. Yuk langsung saja dapatkan bukunya hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.
Teori Nilai dan Harga
Meskipun teori nilai kerja telah digantikan oleh teori nilai subjektif, konsep dasar bahwa harga ditentukan oleh interaksi penawaran dan permintaan tetap relevan. Hal ini penting dalam analisis harga pasar dan perilaku konsumen.
Letnan Kolonel Untung Syamsuri
Tak hanya PKI, G30S rupanya juga didalangi oleh pasukan di internal pemerintahan Presiden Soekarno yang diam-diam membelot, yaitu Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
Saat itu, Untung Syamsuri adalah Komandan Batalyon KK I Cakrabirawa yang merupakan pasukan pengawal Presiden Soekarno.
Ia diduga menjadi penggerak pasukan Cakrabirawa untuk melakukan penculikan sejumlah anggota TNI AD dari kediaman mereka masing-masing. Kemudian, para anggota TNI AD tersebut dibawa ke sebuah markas untuk dibunuh.
Eksekusi pembunuhan para anggota TNI AD dilakukan di sebuah markas di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur. Lalu, mayatnya dibuang ke sebuah sumur tua di markas tersebut yang kemudian dikenal sebagai Lubang Buaya.
Setelah G30S PKI, Untung Syamsuri melarikan diri dan menghilang. Beberapa waktu kemudian, dia ditangkap di daerah Brebes, Jawa Tengah dan dieksekusi mati pada 1966.
G30S PKI menyasar sejumlah petinggi TNI AD, kecuali Kapten Pierre Andreas Tendean yang kala itu menjadi korban salah tangkap ketika pasukan Cakrabirawa hendak menculik Jenderal TNI A.H Nasution.
Sementara A.H Nasution lolos dari penculikan dan tetap hidup usai G30S PKI. Berikut daftar korban G30S PKI.
Itulah penjelasan mengenai dalang dari gerakan G30S PKI. Semoga bermanfaat.
Cepatnya proses pinjaman dana melalui fintech pendanaan bersama atau p2p lending membuat platform keuangan berbasis digital ini banyak diminati oleh masyarakat. Minat masyarakat untuk menjadi peminjam dana atau borrower di p2p lending bisa dibilang tinggi.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2020 menunjukkan data borrower atau peminjam dana sebesar 43.561.362 entitas (naik 134,59% yoy) dengan akumulasi penyaluran pinjaman nasional sebesar Rp155,90 triliun (naik 91,30% yoy). Sebaran demografi peminjam dana selama rentang tahun 2020 adalah usia 19-34 tahun di 67,19%, 35-54 tahun sebesar 30,44%, usia lebih dari 54 tahun 1,36% dan di bawah 19 tahun 1,01%.
Kenaikan jumlah peminjam dana tentunya tidak lepas dari tumbuhnya perusahaan fintech pendanaan bersama legal sebanyak 149 perusahaan yang terdaftar di OJK per Desember 2020. Dan faktor utama naiknya angka peminjam dana adalah kondisi ekonomi keluarga maupun bisnis yang mengalami penurunan akibat pandemi covid-19.
Namun, apakah semua orang bisa melakukan pinjaman dana di fintech pendanaan bersama?
Afonso d'Albuquerque
Afonso d'Albuquerque lahir pada tahun 1453 dan meninggal pada 1515.
Ia adalah tentara Portugis yang telah berhasil menakhlukkan Goa di India dan Malaka di Semenanjung Melayu.
Penjelajahan yang dilakukan Afonso d'Albuquerque bertujuan untuk menguasai semua jalur perdagangan laut utama di Timur.
Ia juga berupaya membangun benteng permanen dengan populasi yang menetap untuk meletakkan dasar hegemoni Portugis di Timur.
Afonso d'Albuquerque juga mengabdi selama 10 tahun di Afrika Utara, dengan tugas sebagai komandan militer yang tangguh dan terampil.
Dengan prestasi yang sudah dicapai, Afonso d'Albuquerque juga dijuluki The Great, The Caesar of the East, dan The Portuguese Mars.
Tokoh Penjelajah Samudra dari Portugis
Berikut ini beberapa tokoh dari Portugis yang berperan memimpin penjelajahan samudra ke nusantara.
Di bawah ini merupakan penjelasan ciri khas masing-masing tokoh penjelajah samudra dari Portugis.
Baca Juga: Materi IPS, Apa Pengaruh Letak Geografis Indonesia? Ini Penjelasannya
Bartolomeu Dias memiliki nama lengkap Bartolomeu Dias de Novais, lahir sejak tahun 1450 dan meninggal pada tahun 1500.
Ia merupakan navigator dan penjelajah Portugis yang memimpin penjelajahan Ekspedisi Eropa untuk mengitari Tanjung Harapan pada tahun 1488.
Bartolomeu Dias berperan sebagai tokoh yang membuka jalur laut ke Asia melalui Samudra Atlantik dan Hindia.
Ini terjadi karena pada tahun 1486, Bartolomeu Dias ditunjuk oleh Raja John II dari Portugal untuk memimpin tiga kapal ekspedisi.
Tujuan penjelajahan pertamanya ini untuk mencari rute perdagangan baru ke Asia, yaitu di India.
Dengan peran besar tersebut, Bartolomeu Dias dianggap sebagai penjelajah terbesar Portugis yang telah menjelajahi Atlantik selama abad ke-15.
Vasco da Gama merupakan penerus penjelajahan samudra dari Portugis yang lahir pada tahun 1460.
Ia membuka jalur laut dari Eropa Barat ke Timur melalui Tanjung Harapan, sehingga terdapat jembatan di Lisbon yang disebut Jembatan Vasco da Gama untuk menghormatinya.
Perjalanannya dimulai pada tahun 1498 untuk melanjutkan penjelajahan Bartolomeu Dias.
Setelah mengelilingi Benua Afrika, akhirnya Vasco da Gama sampai di Calicut, India. Kemudian, ia melakukan dua kali pelayaran lagi ke India.
Akhirnya, Vasco da Gama sempat diangkat sebagai raja muda Portugis di wilayah jajahannya.
Baca Juga: Mengenal Jenis Sumber Sejarah Berdasarkan Bentuknya, Materi IPS
Penjelajahan yang dipimpin oleh Vasco da Gama menjadi titik awal kolonialisme bangsa Portugis di India, yang bertahan selama beberapa abad.